Merauke, Suryapapua.com– Peresmian Patrung Kristus Raja di Pulau Habe, Kampung Wambi, Distrik Okaba, Kabupaten Merauke setinggi 29 meter yang merupakan hasil karya Romanus Mbaraka, anak kampung dari Kampung Kalilam-Batu Merah, sedianya akan dilangsungkan dalam pertengahan Bulan Desember 2023.
Hanya saja, dilakukan penundaan, lantaran Uskup Agung Merauke, Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC telah memiliki schedule waktu tersendiri.
“Sesuai arahan Bapak Bupati Merauke, Romanus Mbaraka, pemberkatan sekaligus peresmian Patung Kristus Raja di Pulau Habe ditunda hingga awal Januari 2024,” ungkap Ketua Panitia Peresmian Patung Kristus Raja, Rekianus Samkakai kepada Surya Papua tadi pagi.
Meskipun adanya penundaan, namun koordinasi dengan Kepala Distrik Okaba dan masyarakat di Kampung Wambi terus dilakukan.
Ditanya kepastian tanggal peresmian, Rekianus mengaku, kalau tidak salah sekitar minggu kedua dalam bulan Januari. “Untuk tanggal pastinya saya belum bisa tentukan. Karena itu komunikasi Bapak Bupati Merauke dengan Bapak Uskup Mandagi,” jelasnya.
Lebih lanjut Rekianus menjelaskan, kegiatan pembersihan di sekitar termasuk pengecatan kembali Patung Kristus Raja sudah pasti dilakukan, sebelum menuju ke pemberkatan sekaligus peresmian oleh Uskup Mandagi.
Untuk diketahui saja, peletakan perdana pengerjaan Patung Kristus Raja itu berlangsung tahun 2014 silam (saat Romanus Mbaraka menjabat Bupati Merauke periode pertama) dan selesai diakhir tahun 2017.
Namun sayangnya, disaat tak menjabat Bupati Merauke lagi, penggantinya (bupati berikut) tak kunjung melakukan peresmian Patung Kristus Raja. Entalah, apa alasannya?
Padahal tim dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) maupun Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah selesai melakukan pemeriksaan maupun audit dan tak ada persoalan.
Setelah terpilih dan kembali menjabat Bupati Merauke, Romanus Mbaraka berkomitmen dilakukan peresmian agar dapat digunakan, karena akan menjadi ikon untuk wisata rohani bagi siapa saja.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun