Merauke, Suryapapua.com– “Percuma saja kalau PPL tak memiliki data akurat Sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) petani yang akan mendapatkan pupuk subsidi baik urea maupun pondzka.”
Kritikan tajam itu disampaikan Bupati Merauke, Romanus Mbaraka saat forum group discution (FGD) yang berlangsung di Hotel Halogen, kemarin. “Saya tanyakan lagi kepada PPL apakah sudah punya data lengkap petani di setiap kampung atau tidak,” tanya Bupati Mbaraka.
Kenapa ditanyakan? Karena ia sudah memberikan tugas kepada PPL setelah dilantik beberapa tahun silam. “Ya saya bilang bereskan data petani agar sasaran pendistribusian pupuk bersubsidi juga jelas,” ujarnya.
Lebih lanjut Bupati menegaskan, pihaknya pernah ribut dengan teman-teman dari Provinsi Papua (ketika itu). Karena telah berusaha maksimal dengan melakukan komunikasi bersama Mantan Menteri Pertanian, Yasim Limpo agar kuota pupuk ditambah dan diberikan jatah banyak. Hanya saja dalam pengaturan oleh provinsi, kuota Merauke sedikit saja diterima.
“Nah, saya komit dan konsisten memberikan perhatian kepada petani, sehubungan dengan pupuk bersubsidi,” ujarnya.
Jadi, demikian Bupati Mbaraka, perlu data riil petani di masing-masing kampung yang dimiliki PPL. Karena ketika petani akan mendapatkan pupuk, harus terdaftar sesuai RDKK.
Lebih lanjut Bupati Mbaraka mengungkapkan, luas lahan untuk musim tanam pertama ini sekitar 89.000 hektar. Hanya saja dalam tiga tahun terakhir, total produksi mengalami penurunan, lantaran curah hujan tinggi.
Tadinya, jelasnya, diupayahkan produksi bisa mencapa 4-6 ton, namun kenyataanya hanya 2-4 ton.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun
