Merauke, Suryapapua.com– Dalam beberapa tahun terakhir, disaat datang musim tanam, petani berteriak kelangkaan pupuk. Mata rantai persoalan dimaksud, tak kunjung teratasi. Sehingga petani-pun tidak bisa membuka lahan dalam skala lebih luas.
Salah seorang petani di Kampung Waninggap Sai (SP-4), Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Teguh (60) tahun mengaku, meskipun lahan yang digarap milik orang lain, namun setiap musim tanam, ia selalu membuka. Hanya saja persoalannya adalah kelangkaan pupuk.
“Setiap tahun, kami mengalami kesulitan membeli pupuk subsidi, padahal sangat dibutuhkan, apalagi musim tanam. Tidak tahu sampai kapan kelangkaan pupuk ini terjadi,” tanya Teguh.
Para petani, jelasnya, tak henti-hentinya ‘berteriak’ tentang masalah kelangkaan pupuk. “Semoga apa yang kami keluhkan ini, dapat diresponi cepat oleh Bupati-Wakil Bupati Merauke, Romanus Mbaraka-H. Riduwan,” katanya.
Bupati Merauke, Romanus Mbaraka beberapa waktu lalu mengatakan, pihaknya telah mendapatkan nomenklatur termasuk melakukan konsultasi ke pemerintah pusat, sehubungan pembelian pupuk dari anggaran, pendapatan dan belanja daerah (APBD) dan ternyata aturan memberi isyarat.
Dengan demikian, Pemkab Merauke akan membeli pupuk dari sumber dana APBD untuk diberikan kepada petani. Tentu harganya akan jauh lebih murah dari pupuk subsidi.
“Ya kalau kita sudah anggarkan pembelian pupuk dari dana APBD, tentu membantu juga kuota yang diberikan Kementerian Pertanian RI melalui Pemerintah Provinsi Papua,” ujarnya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun