Merauke, Suryapapua.com– Aksi demonstrasi yang dilakukan 100-an lebih siswa-siswi dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Santo Antonius didampingi sejumlah guru Jumat (29/9) pagi ke Polres Merauke mendapat perhatian, terutama anggota kepolisian setempat. Pasalnya aksi tersebut boleh dibilang mengagetkan, lantaran belum ada izin dikeluarkan.
Dari pantauan Surya Papua, kedatangan 100-an siswa-siswi itu mengenakan pakaian seragam sekolah. Merekapun langsung masuk ke halaman Polres Merauke.
Beberapa saat kemudian, Wakapolres Merauke, Kompol Vicky Pandu memanggil Kepala Sekolah SMK Santo Antonius, S. Pelita Sianturi menanyakan perihal aksi demo dadakan tersebut.
Meskipun sempat beradu argumentasi, namun akhirnya kepala sekolah didampingi beberapa guru, melakukan pertemuan di pendopo Polres Merauke, terkait persoalan dana BOS yang hampir setahun tak dicairkan, lantaran adanya dualisme di tubuh Yayasan Santo Antonius (Yasanto).
Menarik dari aksi demonstrasi tersebut, salah satu spanduk berwarna putih ukuran lebar dibawa sekaligus dibentangkan di bagian depan.
Spanduk dengan deretan tulisan kata-kata berwarna hitam yang sangat keras dan kritis itu isinya menyatakan, “Stop konspirasi para mafia dana BOS dalam lahan bisnis pendidikan yang mengorbankan anak-anak saya yang tidak bersalah dan tidak berdosa di SMK Santo Antonius Merauke.”
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun