Merauke, Suryapapua.com– Delapan nelayan Merauke yakni Alvin Jana (kapten), Ardin Lamuti, Andika Haka, Lapura Lasihali, Laode Napsahu, Laode Arif Udin, Abdul Aziz serta Lahani Launga yang sedianya sore tadi terbang dari Bandara Port Moresby didampingi Konsulat RI di PNG,tetapi pesawat cancel atau batal terbang.
“Saya baru mendapat informasi resmi dari Konsulat RI PNG, Alan Marmata kalau delapan nelayan Merauke sudah boarding di bandara dan siap terbang menuju ke Vanimo, hanya pesawatnya batal terbang,” ungkap Kepala Badan Perbatasan Kabupaten Merauke, Rekianus Samakai kepada Surya Papua melalui ponselnya Sabtu (15/4) malam.
Ditanya pembatalan penerbangan, Rekianus mengaku, dari penjelasan Alan Marmata kalau alasan teknis.
Namun demikian, jelasnya, dipastikan besok Minggu 16 April 2023 sore, kedelapan nelayan Merauke akan terbang dari Bandara Port Moresby menuju Vanimo. Setelah istirahat semalam, keesokan harinya (Senin;red), dihantar dengan mobil menuju ke PLBN Skouw untuk dilakukan seraterima kepada Pemerintah Kabupaten Merauke.
“Saya memastikan besok pesawat akan terbang menuju ke Vanimo yang ditumpangi juga delapan nelayan itu,” jelasnya.
Untuk diketahui, delapan nelayan tersebut ditangkap tahun 2022 silam, lantaran memasuki perairan Negara Papua Nugini secara illegal menangkap ikan. Mereka pun diamankan sekaligus menjalani proses persidangan sesuai aturan hukum di negara tersebut. Namun sudah dinyatakan bebas, sehingga dipulangkan.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun