Merauke, Suryapapua.com– Meskipun pemilihan Gubernur Provinsi Papua Selatan baru akan berlangsung tahun depan, namun gaung politik sudah menggema kemana-mana, termasuk diskusi sejumlah nama calon yang akan bertarung seperti Romanus Mbaraka, Yusak Yaluwo,Eduardus Kaize, Elisa Kambu serta beberapa calon lain.
Selain nama calon yang didiskusikan dari mulut ke mulut, juga kriteria dan atau persyaratan yang harus dipenuhi.
Kali ini salah seorang Tokoh Adat Malind dari Golongan Sozom, Johanes Mbindawa Mahuze angkat bicara.
Saat ditemui Surya Papua Selasa (17/1/2023), Johanes menegaskan, untuk Gubernur Papua Selatan pertama, harga mati harus orang Marind. Tidak ada istilah tawar menawar.
“Kenapa saya minta gubernur pertama harus orang Marind, karena Merauke adalah kabupaen induk yang ‘beranak’ menghasilkan tiga kabupaten pemekaran lain yakni Boven Digoel, Mappi serta Asmat,” ungkapnya.
Dia berharap apa yang disuarakan ini, diterima baik oleh tiga kabupaten lain. “Ya, berikanlah kepada orang Marind ‘menahkodai’ Provinsi Papua Selatan terlebih dahulu. Nanti periode berikutnya, silahkan figur dari tiga kabupaten lain, maju bertarung menjadi orang nomor satu di Papua Selatan,” katanya.
“Ada sejumlah figur orang Marind memiliki potensi serta kemampuan luar biasa untuk siap memimpin. Olehnya, harus diberikan kesempatan terlebih dahulu,” pintanya.
Ditanya bagaimana kalau sejumlah figur orang Marind akan maju bertarung dalam pilgub, Johanes menegaskan, silahkan saja. Karena itu adalah hak mereka. Namun siapa terpilih nanti, bersangkutan adalah gubernur untuk masyarakat dari empat kabupaten.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun
Ya ya ya Boleh juga.
Tapi Tergantung kepada masyarakat yang memilih pemimpin yang baik itu seperti berikut :
Bertanggungjawab, Menginspirasi, jujur dan berintegritas, Percaya diri dan Mudahberkomunikasi.
Aspiradi di terimah nanti di bajad lagi