Merauke, Suryapapua.com– Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas IV Merauke, Provinsi Papua Selatan mengeluarkan peringatan kepada seluruh pemilik kapal agar tidak berlayar sementara waktu, mengingat cuaca di laut sedang ekstrik atau tidak bersahabat.
“Memang kondisi cuaca satu minggu kedepan kurang bersahabat. Sehingga untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, kapal-kapal tak boleh berlayar terlebih dahulu,” ungkap Kepala KSOP Merauke, Binsar Tambunan kepada sejumlah wartawan di ruang kerjanya, kemarin.
Setiap kapal yang berlayar, agar dapat memperhatikan cuaca. Jika ditemukan cuaca ekstrem di laut segera melaporkan ke KSOP maupun BMKG agar menjadi perhatian kapal lain yang belum melakukan perjalanan.
“Kalau gelombang ekstrim, kapal-kapal yang sedang berada di tengah laut agar dapat berlindung. Lalu kapal lain disarankan tak berlayar terlebih dahulu hingga seminggu kedepan,” pintanya.
Cuaca ekstrim, jelas Tambunan, terdeteksi sejak 28 Desember 2022 dan akan terus berlanjut hingga 2 Januari 2023. Namun perkembangan cuaca di Selatan Papua dapat saja berubah.
“Kita harapkan cuaca ekstrim cepat berlalu agar kapal-kapal yang melakukan pendistribusian sembako dan lain-lain ke kampung-kampung dapat berjalan,” ujarnya.
Khusus kapal besar milik PT Pelni seperti KM Lauser dan KM Tatamailau masih dapat berlayar karena ukuran besar dan ketinggian ombak masih berkisar 2,5 meter.
Ketinggian gelombang tersebut, tidak dianjurkan untuk kapal-kapal berukuran kecil seperti kapal pencari ikan dan sejenisnya melakukan aktivitas di laut.
“Kemungkinan tinggi ombak di perairan Arafura tanggal 29-30 Desember 2022 mencapai 5 meter,” jelasnya.
Penulis:Yulianus Bwariat
Editor:Frans Kobun