Ana Tanerop: ‘Bantuan Beasiswa Perusahan Merupakan Peluang Bagi Kami Untuk Dapat Merasakan Masa Depan Yang Cerah’

TSE GROUP281 views

Boven Digoel, Suryapapua.com–  Ana Maria Kowop – Tenarop biasa dipanggil Ana, merupakan anak perempuan asli Papua yang berhasil mengenyam pendidikan hingga ke perguruan tinggi di tengah kondisi ekonomi dan fasilitas pendidikan yang terbatas.

Ana merupakan anak pertama dari  tuan dusun Asiki, Melkior M. Tenarop (almarhum).  Ana lahir pada tanggal 22 Desember 1995 di Kampung Getentiri, Distrik Jair, Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua Selatan.

Ana dan keluarga sangat bersyukur dengan kehadiran perusahaan PT. Korindo Abadi (KA) di dusun Asiki, yang telah berkontribusi melalui program Corporate Social Contribution (CSC) dalam pengembangan lingkungan sosial masyarakat Papua dengan memberikan bantuan beasiswa pendidikan kepada anak-anak tuan dusun, Khususnya Ana sehingga Ia dapat melanjutkan dan menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi.

Ketika di perguruan tinggi pada pertengahan semester Ana mendapatkan bantuan beasiswa dari pihak perusahaa karena mencapai IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) yang baik. Bantuan yang diterima Ana setiap semester ini menjadi motivasi bagi Ana dalam mengeyam pendidikan hingga akhirnya Ia berhasil lulus program studi S1 PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Cendrawasih pada tahun 2017.

Dalam wawancaranya, Ana menuturkan bahwa dirinya merasa sangat bersyukur dengan bantuan berupa beasiswa pendidikan yang diberikan oleh pihak perusahaan selama dirinya kuliah di Universitas Cendrawasih Jayapura.

“Bantuan yang diberikan oleh pihak perusahaan merupakan peluang bagi kami untuk dapat merasakan masa depan yang cerah dan menjadi individu yang lebih mandiri. Saya harap adik – adik penerima bantuan beasiswa pendidikan dari PT. KA seperti saya dapat memanfaatkan bantuan tersebut dengan sebaik – baiknya” Tutur Ana Tenarop yang saat ini aktif bekerja di TSE Group sebagai Staf Administrasi Umum.

Penulis : Frans Kobun

Editor   : Frans Kobun

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *