Merauke, Suryapapua.com-Vikaris Episcopal (Vikep) Merauke, RD Samson Walewawan memberikan sejumlah pesan kepada Pastor Paroki Santa Theresia Buti yang baru, RD Simon Petrus Matruti atau lebih familiar dipanggil dengan nama Pastor Sipe.
Sejumlah pesan tersebut diutarakan Pastor Samson usai serahteria tugas serta tanggungjawab dari RD Pius Oematan kepada RD Simon Petrus Matruti sebagai Pastor Paroki Santa Theresia Buti Minggu (16/02/2025).
Menurut Pastor Samson, dalam panggilan dan perutusan, ketika seorang imam diutus, maka hanya menyampaikan ya dan tak ada kata tidak. Intinya harus siap ketika dipindahkan.
Moment hari ini, demikian Pastor Samson, sangat bagus. Diharapkan Pastor Simon Petrus setelah mendapatkan tugas baru sebagai Pastor Paroki Santa Theresia Buti, ada suasana baru didapatkan.
Lalu, lanjutnya, betul-betul menhimpun umat serta bekerjasama baik dengan dewan paroki. Maksudnya agar paroki semakin hari lebih baik dan hidup. Karena gereja ini adalah pintu masuk misionaris dulu.
“Jadi, ada semangat baru dan umat diharapkan terlibat secara bersama-sama membangun gereja kedepan lebih baik lagi,” pintanya.
Dalam kesempatan itu, Pastor Samson menyampaikan terimakasih kepada Pastor Pius Oematan yang sudah menjalankan tugas pelayanan sekaligus mendampingi umat selama 8 tahun di Paroki Santa Theresia Buti dengan baik.
Perlu Kerjasama

Sementara itu, RD Simon Petrus Matruti, Pastor Paroki Santa Theresia Buti mengungkapkan, umat pasti merasakan kehilangan Pastor Pius, karena selama delapan tahun bersama-sama disini.
“Pastor Pius tidak berangkat jauh, tetapi akan menjalankan tugas sebagai pembina di Seminari Bonus-Merauke. Jadi kalau umat rindu, bisa datang kesana,” sarannya.
Dalam kesempatan tersebut, Pastor Sipe, panggilan akrabnya menyampaikan terimakasih kepada Uskup Agung Merauke, Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC yang memberikan tugas kepadanya sebagai Pastor Paroki Santa Theresia Buti.
“Tempat ini bagi saya masih awal dan akan menjadi bagian hidup saya saat tinggal bersama umat disini,” katanya.
“Saya akan melanjutkan apa yang telah dibuat dan atau ditinggalkan Pastor Pius Oematan selama ini. Jika ada kurang, atas perkenan Tuhan, dilakukan perbaikan bersama-sama,” ujarnya.
Pastor Sipe mengaku termotivasi dengan spirit gereja zaman ini bahwa Gereja Katolik ingin membangun budaya sekaligus berjalan bersama mencari apa yang diinginkan Tuhan.
Olehnya, pinta Pastor Sipe, perlu adanya kerjasama dengan pengurus dewan paroki, stasi, kelompok kategorial, bruder dan suster serta umat guna berjalan bersama membangun Gereja Katolik Santa Theresia Buti.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun