Boven Digoel, Suryapapua.com-Teriakan sekaligus ungkapan protes keras ribuan masyarakat di Kabupaten Boven Digoel saat mengikuti dan mendengar secara langsung penyampaikan Calon Gubernur Papua Selatan, Romanus Mbaraka di Lapangan Trikora-Tanah Merah saat kampanye terbatas jika 1.000 tenaga honorer maupun pejabat eselon di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua Selatan didatangkan dari Jayapura serta beberapa daerah lain.
Selain itu, dari 258 yang mengikuti K2, dari Papua Selatan hanya dua orang, sedangkan sisanya dari luar.
Begitu mendengar penyampaian spontan Romanus Mbaraka, ribuan masyarakat yang penuh sesak di Lapamgan Trikora berteriak mengungkapkan kekecewaannya.
“Kenapa harus begitu. Untuk apa hadirnya provinsi ini? Kenapa bukan anak-anak kita jadi tenaga honorer maupun pejabat dari empat kabupaten (Merauke, Boven Digoel, Mappi dan Asmat) ditempatkan di sejumlah SKPD di lingkungan Pemrov Papua Selatan? Tetapi didatangkan dari luar,” teriak warga.
Dalam kesempatan tersebut, Cagub Papua Selatan, Romanus Mbaraka menegaskan, perjuangan hadirnya Provinsi Papua Selatan, karena selama ini tidak ada pejabat dari Selatan di Provinsi Papua.
“Sekali lagi saya tegaskan, janganm coba khianati apa yang telah kita perjuangkan untuk hadirnya Provinsi Papua Selatan,” pintanya.
Dengan melihat kondisi demikian di lingkungan Pemrov Papua Selatan sekarang, Romanus menegaskan, jika dirinya bersama Albertus Muyak dipercayakan rakyat empat kabupaten menahkodai Papua Selatan lima tahun kedepan, semua yang bekerja di lingkungan pemerintahan adalah orang Selatan.
“Dari tukang sapu, rekrutmen tenaga honorer, pejabat hingga Sekretaris Daerah (Sekda), harus anak-anak dari Papua Selatan. Tidak boleh didatangkan dari luar,” ujarnya disambut tepuk tangan.
“Mari kita berjuang bersama, sekaligus saya ajak seluruh masyarakat di Kabupaten Boven Digoel agar datang ke TPS tanggal 27 November dan mencoblos nomor urut 3 (Romanus-Muyak),” pintanya lagi.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun