‘GILA’ Pendidikan! Kampanye Dimana-Mana, Romanus Serukan Pengiriman Anak Papua Kuliah ke Luar Negeri

Laporan Utama331 views

Mappi, Suryapapua.com– Calon Gubernur Papua Selatan, Romanus Mbaraka tak henti-hentinya menyerukan program pengiriman anak-anak Papua untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi di berbagai negara.

Tentu apa yang digaungkan Romanus  bersama calon wakilnya, Albertus Muyak itu, karena sudah menjalankan dan atau melaksanakan program dimaksud ketika menjabat Bupati Merauke dua periode.

Beda dengan kandidat atau Calon Gubernur-Wakil Gubernur Papua Selatan lain yang masih sebatas retorika belaka atau omong doang (omdo) dari balik microfon  ketika melakukan kampanye dengan program-program muluk hanya sekedar membuat rakyat senang, namun belum tentu dieksekusi.

Bagi Romanus-Muyak, sejumlah program yang dibeberkan ketika menyampaikan visi-misi di hadapan rakyat baik di Kabupaten Merauke maupun Mappi, nyata dibuat.

“Komitmen saya bersama Kaka Albert Muyak di dunia pendidikan jelas. Dimana pasti akan mengirim sebanyak-banyaknya anak-anak Papua melanjutkan studi ke berbagai perguruan tinggi di luar negeri,” tegasnya dihadapan belasan ribu masyarakat di Lapangan Krida Kepi beberapa hari lalu.

Romanus melanjutkan, dalam periode kepemimpinannya (2011-2015) silam, sejumlah anak Marind dikirim kuliah ke beberapa negara, salah satunya adalah di Jerman.

Selain itu, demikian Romanus, mengirim ratusan anak SD kelas IV ke atas belajar di Surya Institut untuk mata pelajaran fisika, kimia, matematika serta biologi.

Lalu dalam kepemimpinannya 2021 sampai sekarang, puluhan anak-anak Papua dikirim ke sejumlah perguruan tinggi di Amerika Serikat, Rusia serta Israel untuk kuliah.

“Sampai sekarang, mereka masih tetap kuliah sebagaimana biasa,” ungkapnya.

Dengan pengalaman mengirim anak-anak Papua kuliah ke luar negeri, tentu ini sudah pasti dilanjutkan ketika dirinya bersama Albertus Muyak diberikan kepercayaan oleh rakyat di empat kabupaten (Merauke, Boven Digoel, Mappi serta Asmat) memimpin Papua Selatan lima tahun kedepan.

“Kenapa saya begitu komitmen dengan dunia pendidikan. Karena berangkat dari kehidupan saya. Dimana lahir di sebuah bedeng di kampung terpencil di Kalilam (Pulau Terapung Kimaam), tetapi Nubuat Tuhan itu nyata. Dimana pada usia 38 tahun, saya menjadi Bupati Merauke,” tegasnya.

Penulis: Frans Kobun

Editor  : Frans Kobun

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *