Merauke, Suryapapua.com-Masih ingat dengan alat mesin pertanian (alsintan) seperti harvester combine, handtraktor, alat mesin tanam dan lain-lain yang didatangkan dengan kapal perang dari Surabaya hingga berlabuh di Pelabuhan Merauke beberapa waktu lalu?
Semoga tidak ada yang amnesia atau pura-pura lupa ingatan. Karena ratusan alsintan tersebut, tidak turun dari langit. Tetapi atas usaha dan perjuangan dari seseorang yang tidak lain adalah Romanus Mbaraka, Bupati Merauke.
Ingin tahu jalan ceritera? Ternyata atas inisiati- nya dengan oretan tangan atau surat ‘sakti’ seorang Romanus Mbaraka ke Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto beberapa bulan lalu, hingga akhirnya berbuah manis.
Betapa tidak, ketika itu langsung diresponi dan ditanggapi cepat oleh Prabowo Subianto dengan memerintahkan Menteri Pertanian, Amran Suleman serta sejumlah kementerian lain untuk ke Kabupaten Merauke.
Silih berganti sejumlah kementerian datang, ratusan alsintan-pun tiba. Karena dari oretan surat Romanus Mbaraka ke Prabowo Subianto, tidak lain meminta agar dilakukan optimalisasi lahan milik petani yang tersebar di sejumlah distrik.
Lahan-lahan dimaksud, sudah pernah digarap atau dimanfaatkan petani. Hanya karena banyak persoalan seperti gagal panen, minimnya drainase, longs-stori hingga dibiarkan begitu saja.
Dalam surat itu, Romanus Mbaraka membeberkan juga kalau kurang lebih 40.000 hektar lahan yang bertuan, hanya tak digarap petani.
Berangkat dari itu, ratusan alsintan pun digunakan dan atau dimanfaatkan dengan pembagian lahan 20.000 hektar dikelola Pemkab Merauke, sedangkan 20.000 hektar lagi oleh TNI.
Dalam dialog bersama ratusan masyarakat di Kampung Semangga Jaya Minggu (13/10/2024), Calon Gubernur Papua Selatan, Romanus Mbaraka meminta kepada masyarakat (petani) setempat agar ingat kembali dengan program optimalisasi lahan.
“Selama ini kan petani mengeluh drainase di berbagai titik belum diperbaiki atau direhab, lalu long-stori, tendon air dan lain-lain. Nah berangkat dari keluhan tersebut, saya bersurat ke Bapak Prabowo Subianto dan diresponi cepat,” ungkap Romanus.
Hasilnya jelas. Dimana ratusan alisntan tiba di Pelabuhan Merauke dan langsung bergerak membuka kembali lahan milik masyarakat di sejumlah kawasan yang dibiarkan begitu saja, padahal sudah sempat dimanfaatkan.
Dampak dari optimalisasi lahan 40.000 hektar, demikian Romanus, Puji Tuhan, Alhamdulilam saluran drainase serta infrastruktur pertanian lain, akkhirnya di perbaiki.
“Sesuai rencana, kami akan lakukan penambahan untuk opotimalisasi lahan 20.000 hektar lagi. Olehnya, masyarakat di Semangga Jaya, pilih saya dengan Kaka Albert Muyak 27 November 2024,” pintanya.
Pertanian, jelas Romanus, menjadi fokus dan sudah pasti dikelola lebih baik. Begitu juga harga besar, pasti diperhatikan secara khusus diatas Rp 11.000/kg.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun