Merauke, Suryapapua.com-Calon Gubernur Papua Selatan, Romanus Mbaraka untuk kesekian kalinya, lantang bicara keras dan tegas sehubungan dengan perhatian serta tanggungjawab Pemerintah Provinsi Papua Selatan untuk memberdayakan orang Selatan.
Mengapa itu terus diangkat Romanus Mbaraka dan calon wakilnya, Albert Muyak saat melakukan kampanye terbatas di berbagai tempat baik dalam kota maupun sejumlah distrik?
Tentu ada ‘kegundah-gulanaan ’ pasangan nomor urut 3 dengan hastag MASAK POHON itu. Karena fakta yang terjadi sekarang adalah, pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua Selatan 70 persen dibawa dari luar daerah untuk menempati satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang ada.
Belum lagi, sekitar 1.000 tenaga honorer-pun harus ‘diboyong’ dari Jayapura untuk mengabdikan diri di sejumlah instansi.
Dihadapan ratusan masyarakat Kelapa Lima saat melakukan kampanye, kemarin, Romanus Mbaraka menegaskan, jika dirinya bersama wakilnya, Albert Muyak dipercayakan rakyat empat kabupaten (Merauke, Boven Digoel, Mappi serta Asmat) memimpin Papua Selatan, maka tidak ada istilah mendatangkan orang dari luar daerah.
“Mau tukang sapu, cleaning service, tenaga honorer sampai pejabat, harus orang Selatan,” tegasnya disambut tepuk tangan ratusan warga.
“Itu sudah menjadi komitmen kami. Karena hadirnya Provinsi Papua Selatan ada sejarahnya. Jadi begitu rakyat empat kabupaten memberi kepercayaan kami nahkodai ‘kapal besar’ ini, pasti akan dibuktikan ,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Romanus mengingatkan masyarakat untuk tidak memimilh pemimpin seperti pilih kucing dalam karung.
Lihat baik orangnya, apakah memiliki rumah disini atau tidak. Jangan sampai setelkah jadi pemimpin baru mulai membangun.
“Saya dan kaka Albert Muyak sangat jelas, rakyat mengenal kami dan memiliki rumah di Merauke,” tegasnya.
Lalu, demikian Romanus, jangan baru mengenal sehari dan bilang dia itu baik. Lihat dulu apa yang sudah dia buat dan kerja untuk kepentingan rakyat.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun