‘GILA’ pendidikan. Mungkin dua kata itu, sangat tepat disematkan kepada Romanus Mbaraka, Calon Gubernur Provinsi Papua Selatan yang sangat peduli serta getol memberikan perhatian kepada anak-anak terutama orang asli Papua (OAP) agar dapat mengenyam studi baik di tingkat SD,SMP,SMA/SMK hingga perguruan tinggi.
Masih ingat akan kepemimpinan Romanus Mbaraka 2010-2015 silam ketika menjabat Bupati Merauke periode pertama? Banyak sekali program dijalankan dan berbuah manis.
Salah satunya adalah di bidang pendidikan. Dimana mengirim ratusan anak-anak Kelas IV ke atas melanjutkan sekolah ke Surya Institut.
Juga mengirim sejumlah anak Marind tamatan SMA guna melanjutkan studi ke sejumlah perguruan tinggi dengan fokus mengambil kedokteran.
Hasilnya pun jelas. Beberapa anak Marind itu telah menyandang profesi dokter dan sedang melaksanakan tugas pelayanan di Rumah Umum Daerah (RSUD) Merauke maupun sejumlah puskesmas.
Dalam periode itu juga, Romanus Mbaraka mengirim anak-anak Marind sekolah penerbangan maupun mekanik. Hasilnya tak sia-sia. Kini mereka sedang bekerja di beberapa armada penerbangan.
Salah satunya adalah Marthen Matheis Mugujay, anak kampung dari Tanas (Suku Yeinan) Marind yang kini menjadi Pilot Batik Airlines dan sedang menerbangkan pesawat di berbagai rute.
Untuk diketahui, Marthen menyelesaikan sekolahnya di SD YPK Tanas dan lanjut ke SMP Negeri Erambu. Lalu melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) St. Antonius-Merauke.
Selepas menyelesaikan studi di bangkua SMK, keinginan dan niat besar Marthen melanjutkan pendidikan. Atas bantuan seseorang (tak ingin namanya disebut) membangun komunikasi langsung bersama Bupati Merauke, Romanus Mbaraka.
Komunikasi pun berjalan baik dan lancar hingga menyampaikan niat dari Marthen yang ingin sekolah penerbangan sekaligus menjadi pilot.
‘Bak’ bersambut gayung. Romanus Mbaraka langsung memerintahkan agar mengurus segala berkas dan administrasinya untuk melanjutkan studi ke salah satu sekolah penerbangan di Jawa dengan segala biaya ditanggung Pemerintah Kabupaten Merauke.
Urusan semua berjalan mulus dan akhirnya Marthen melanjutkan studi ke sekolah penerbangan hingga selesai.
Usai menyelesaikan studi dan mendapatkan ijazah serta lain-lain, Marthen-pun diterima sebagai pilot di Batik Airlines.
Kini anak kampung tersebut, tengah menerbangkan pesawat ke berbagai penjuru daerah di Indonesia.
Tentunya Marthen serta keluarga besarnya juga menyadari bahwa ada sosok yang sangat berarti dalam hidup mereka hingga menghantarnya seperti sekarang yakni Romanus Mbaraka.
Apa yang ditorehkan dan atau dibuat Romanus Mbaraka adalah fakta sesungguhnya, meskipun di situasi politik saat ini, lawan selalu menyerang dan menjatuhkannya dengan mengatakan bukti apa yang telah dibuatnya selama menjadi Bupati Merauke dua periode?
Dengan cukup membuat ulasan seperti demikian, sekaligus memunculkan dokumen foto-foto, sebagai bukti nyata bahwa seorang Romanus Mbaraka ‘tidak tidur’ saat menjabat.
Berbagai terobosan dan gebrakan dibuat untuk kepentingan banyak di berbagai bidang, salah satunya adalah dunia pendidikan.
Tidak bermaksud merendahkan dan atau meremehkan calon lain meskipun memikul sederet gelar akademik, namun tidak-lah menjadi jaminan mampu mengurus pendidikan secara baik, termasuk membuat terobosan seperti yang sudah dilakukan Romanus Mbaraka.
Sepantasnya Romanus Mbaraka diangkat setinggi langit, karena faktanya anak kampung dari Batu Merah- Kalilam (Pulau Terapung Kimaam) tersebut, telah membuat atau menorehkan sejarah dalam dunia pendidikan.
Dengan berbagai torehan keberhasilan yang telah dibuatnya ini, tentu dan sudah pasti dilanjutkan bersama calon wakil gubernurnya, Albertus Muyak ketika memenangkan pertarungan Pilgub Papua Selatan 27 November 2024.
Beda dengan kandidat lain bersama jurkam-nya yang menggebu-gebu dari atas panggung berteriak jagoan mereka akan memberikan perhatian khusus dalam dunia pendidikan, namun belum ada bukti nyata ditunjukkan kepada rakyat selama ini.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun