Semangga, Suryapapua.com– Saat melakukan kampanye terbatas di Kampung Waninggap Kai, Distrik Semangga, Kabupaten Merauke Selasa (01/10/2024) , Calon Gubernur Papua Selatan, Romanus Mbaraka didampingi wakilnya, Albert Muyak masih mengulang tentang oretan suratnya ke Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto beberapa bulan lalu.
Surat yang dikirim itu, tidak lain sehubungan optimalisasi lahan masyarakat yang tidak dikelola selama ini untuk areal persawahan.
Oretan surat tersebut, langsung diresponi Prabowo Subainto dengan mengirim 200-an alsintan mulai dari harvester combine, traktor, alat mesin tanam padi dan lain-lain.
Lalu, Menteri Pertanian RI, Amran Sulaeman juga bolak balik datang di Merauke dan terakhir adalah presiden RI, Joko Widodo.
Demikian disampaikan Romanus saat kampanye terbatas di Kampung Waninggap Kai tadi siang yang dihadiri ratusan warga. “Memang ada 40.000 hektar lahan sudah pernah diolah petani, lalu dibuka kembali untuk areal persawahan oleh Pemkab Merauke bersama TNI,” ungkapnya.
“Saya rencana lagi akan meminta tamabahan 20.000 hektar lagi ke Menteri Pertanian RI, Amran Sulaeman,” ungkapnya.
Dengan adanya program optimalisasi lahan itu, banyak hal postitif telah menguntungkan petani. Misalnya drainase maupun long story yang tadinya tak bisa direhab, kini sudah direhab dan pasti akan terus berlanjut.
“Memang pertanian menjadi prioritas saya bersama Kaka Albert Muyak. Ketika kami sudah terpilih, yakin dan percaya drainase, long story, tendon air akan diperbaiki semuanya di lokasi eks transmigrasi,” tegasnya.
“satu lagi catatan saya adalah akan meminta ke pemerintah pusat untuk dilakukan perbaikan jalan usaha tani. Dengan begitu, pertanian akan dikelola lebih baik,” katanya.
Selain itu, menurut Romanus, kedepan petani hanya tanam dan panen. Nanti orang lain datang beli gabah. Sehingga petani juga tak perlu mengurus lagi mulai dari jemur, karung, giling sampai mencari pasar.
“Untuk bisa jalan semuanya, masyarakat harus pilioh nomor urut 3 yakni Romanus-Muyak. Saya berani katakan akan benahi pertanian dengan sungguh-sungguh, karena kita sama-sama petani yang biasa olah sawah. Beda dengan kandidat lain yang mungkin lebih banyak bicara teori, tetapi tak memahami baik isi perut pertanian itu sendiri,” jelasnya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun
