Merauke, Suryapapua.com– Suasana menjadi hening dan tak ada suara maupun kasak-kusuk sana sini ketika Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Selatan, Theresia Mahuze berbicara dari atas podium, usai penarikan nomor urut Calon Gubernur-Wakil Gubernur Papua Selatan, kemarin siang.
Mengapa orang nomor satu di KPU Provinsi Papua Selatan itu tak mampu membendung air mata? Tentu ada yang sangat mendalam di relung lubuk hatinya.
Mungkin hanya seorang Theresia Mahuze dan Tuhan sendiri yang mengetahui.
Tetapi jelasnya, ungkapan polos dengan suara terbata-bata sambil berlinang air mata, sekaligus mengingatkan semua pihak baik pasangan calon maupun partai pendukung serta simpatisan agar dengan hati damai dan kepala dingin menyikapi situasi politik sekaligus menyukseskan Pilkada Pilgub Papua Selatan yang pertama kali ini.
Untuk diketahui keempat paslon yang akan ‘fight’ dalam Pilgub Papua Selatan diantaranya nomor urut 1 Darius Gewilon- Petrus Safan, nomor 2 Nikolaus Kondomo-Baidin Kuritas. Lalu nomor 3 Romanus Mbaraka-Albert Muyak serta nomor 4, Apolo Safanpo-Paschalis Imadawa.
“Biarlah hal-hal positif itu datang dari segala penjuru untuk Papua Selatan. Jadi kita semua betindak dengan positoif agar tahapapan demi tahapan berjalan serta demokrasi boleh berjalan baik pula,” ungkap Theresia dalam sambutannya.
Dikatakan, slogan yang diusung KPU Papsel dalam menyukseskan Pilgub Papua Selatan adalah Siap Berdiri Untuk Papua Selatan, (SIMPAS).
“Saya mengajak kita semua dengan hati yang penuh suka cita, ikhlas dan damai bersama-sama mensukseskan Pilkada Gubernur Papua Selatan dengan tidak melanggar aturan, lalu tetap damai, aman dan lancar,” pintanya.
Deklarasi Damai
Dalam moment penarikan nomor urut itu, dibarengi pembacaan deklarasi damai oleh Ketua KPU Provinsi Papua Selatan, Theresia Mahuze diikuti empat pasangan calon gubernur-wakil gubernur maupun partai pengusung serta para pendukung dan simpatisan.
Adapun isi delarasi itu diantaranya berjanji mewujudkan pemilihan yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
Selain itu, melaksanakan kampanye pemilihan secara aman, tertib, damai berintegritas tanpa hoax, tanpa politisasi SARA serta tanpa politik uang.
Terakhirnya melaksanakan kampanye pemilihan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun
