Ketika Romanus Mbaraka Khusyuk di Depan Altar

Laporan Utama307 views

PENYERAHAN diri secara total kepada Tuhan. Itulah yang dilakukan Romanus Mbaraka, Bupati Merauke di Gereja St. Yoseph Kampung Sabon, Distrik Waan, usai melakukan dialog bersama 1.000-an masyarakat dari tiga kampung yakni Sabon, Tor serta Kladar.

Kurang lebih 20-an menit, Romanus Mbaraka yang juga Calon Gubernur Papua Selatan itu,  berlutut tepat di depan altar menyerahkan diri- bergumpul langsung dengan Tuhan.

Tidak ada satupun warga diizinkan ikut saat Romanus Mbaraka memasuki Gereja St. Yoseph Sabon. Hanya salah seorang petugas gereja bersama Jurnalis Surya Papua.

Itupun tidak secara bersamaan berlutut di depan altar. Hanya Romanus Mbaraka seorang diri.

Dari pantauan Surya Papua, kondisi bangunan gereja berarsitek papan dengan berlantai tanah tersebut, tentu menjadi fokus dan atau perhatian khusus Bupati Merauke.

Sesuai catatan Surya Papua, sesungguhnya, dalam masa kepemimpinan Romanus Mbaraka periode pertama 2011-2016, telah dialokasikan anggaran untuk pembangunan Gereja Katolik St. Petrus Sabon.

Mengapa? Karena saat Romanus Mbaraka melakukan turun kampung (turkam) ketika itu dan melihat secara langsung, benar adanya  kondisi bangunan gereja sangat memrihatinkan.

Entalah, siapa diberikan tugas dan tanggungjawab sekaligus dana  untuk menyelesaikan gereja dimaksud, ‘Tete Manis’ yang tahu.

Kondisi bangunan gereja demikian, tentu sudah dalam benak pikiran Romanus Mbaraka untuk pasti membangun baru agar umat yang nota bene adalah orang asli Papua (OAP) dengan hati damai dan tenang beribadah pada hari Minggu atau hari raya lain.

Seorang Romanus Mbaraka, selalu mempunyai komitmen memberikan perhatian serius dengan menggelontorkan bantuan dana pembangunan rumah ibadah.

Apalagi bangunan Gereja St. Yoseph Sabon, boleh dibilang sudah tidak layak lagi.

Uskup Agung Merauke, Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC dalam suatu kesempataan beberapa waktu lalu memuji Bupati Merauke, Romanus Mbaraka yang mempunyai kepedulian serta tanggungjawab membangun gereja-gereja di pedalaman.

“Jujur dari bupati ganti bupati, hanya Romanus Mbaraka berani menggelontorkan dana miliaran rupiah untuk pembangunan gereja hingga kampung-kampung,” ungkap Uskup Mandagi.

Penulis : Frans Kobun

Editor   : Frans Kobun

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *