Setahun KBK KAMe Berdiri, Ini Terobosan yang Sudah Dijalankan

Laporan Utama465 views

Merauke, Suryapapua.com– Setahun sudah,  berdirinya Kaum Bapak Katolik (KBK) Keuskupan Agung Merauke (KAMe), tepatnya 29 Juni 2023, namun perayaan atau peringatan baru dilangsungkan hari ini di  Gereja Santa Theresia Buti, bertepatan perayaan misa yang dipimpin Uskup Agung Merauke, Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC.

Dalam sambutannya usai perayaan misa Minggu (30/06/2024), Ketua KBK KAMe, Lambert Fatruan mengungkapkan, kepengurusan KBK di setiap paroki termasuk kevikepan telah terbentuk.

“Tentu harapan kami  agar setelah terbentuk dapat mendukung program di masing-masing paroki,” pintanya.

Dikatakan, sejumlah kegiatan nyata telah dilakukan yakni  rapat kerja tentang pendidikan, ekonomi dan politik.

Khusus pendidikan, pihaknya  telah melapor ke Uskup Mandagi agar KBK mendukung anak-anak di asrama khususnya dibawah naungan YPPK.

Utamanya adalah anak-anak bisa mendapatkan bantuan dana otsus baik dari Pemerintah Provinsi Papua Selatan serta Pemkab Merauke.

Khusus di bidang ekonomi, masih atau sedang dalam proses, lantaran membutuhkan dana.

Sedangkan di bidang politik, direncanakan pertemuan bersama anggota DPR Papua Selatan maupun DPRD Kabupate Merauke serta tiga kabupaten lain yang beragama Katolik.

“Sekali lagi Kami harapkan KBK di setiap paroki saling mendukung karena yang bergerak adalah di kevikepan dan paroki,” pintanya.

200 Paket Bantuan Disiapkan

Bantuan paket sembako yang diberikan kepada perwakilan KBK Paroki Santa Theresia Buti – Surya Papua/Frans Kobun
Bantuan paket sembako yang diberikan kepada perwakilan KBK Paroki Santa Theresia Buti – Surya Papua/Frans Kobun

Ketua Panitia HUT ke-1 KBK KAMe, Makarius Yohanes Letsoin dalam laporannya mengatakan, berbagai kegiatan telah dilaksanakan mulai dari lomba menyanyi lagu rohani serta perlombaan gaplek dari utusan masing-masing  paroki dalam Kevikepan Merauke.

Selain itu, menurutnya, kegiatan pasar murah oleh Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Merauke. Juga bantuan sosial berupa 200 paket sembako yang diberikan kepada KBK Santa Theresia Buti.

“Atas nama nama panitia, kami mengucapkan banyak  terimakasih kepada Pemrov Papua Selatan, Pemkab Merauke dan donatur yang telah membantu hingga HUT ke-1 KBK KAMe boleh berjalan baik dan lancar,” katanya.

Bersatu Dalam Iman

Asisten I Setda Provinsi Papua Selatan, Agustinus Joko Guritno yang mengikuti petayaan HUT KBK KAMe – Surya Papua/Frans Kobun
Asisten I Setda Provinsi Papua Selatan, Agustinus Joko Guritno yang mengikuti petayaan HUT KBK KAMe – Surya Papua/Frans Kobun

Asisten I Setda Provinsi Papua Selatan, Agustinus Joko Guritno menyampaikan terimakasih kepada KBK KAMe yang melangsungkan HUT ke-1.

KBK hadir sebagai suatu keprihatinan yang ingin bersama menyatukan iman dan perasaan  untuk diwujudkan dalam karya sehari-hari.

Selain itu, ingin dapat dukungan dari pemerintah provinsi dan kabupaten serta Uskup Agung Merauke, Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC.

“Semoga KBK berjalan baik dan kalau bersatu dalam iman, kita akan bisa mengalahkan dunia. KBK terdiri dari berbagai latar belakang  mulai ASN dan lain-lain. Sehingga pikiran dan aspirasi dapat disatukan untuk membangun umat Katolik di KAMe,” ujarnya.

“Kita tak bisa berdiri secara parsial dengan kelompok masing-masing, tetapi KBK lintas etrnis dan budaya, kita bersatu dalam iman Katolik,” ungkapnya.

Ekonomi Orang Marind Harus Diperkuat

Bupati Merauke, Romanus Mbaraka sedang berikan sambutan – Surya Papua/Frans Kobun
Bupati Merauke, Romanus Mbaraka sedang berikan sambutan – Surya Papua/Frans Kobun

Bupati Merauke, Romanus Mbaraka dalam sambutannya meminta kepada KBK KAMe agar sungguh-sungguh berpikir.

“Saya orang perencana, sehingga  5-10 tahun kedepan, pertumbuhan penduduk  dalam wilayah Kota Merauke 500.000 jiwa keatas dibandingkan sekarang  yang mencapai 400.000 jiwa,” katanya.

Berikutnya, demikian Bupati Mbaraka,  tantangan untuk orang Katolik, masyarakat Malind  agar ekonominya  diperkuat di kampung-kampung.

Kalau ekonomi tak kuat, mereka bisa pindah agama. Ingat cirikhas Selatan ini dihuni orang Katolik. Jadi, jangan sampai tinggal kenangan.

Ditambahkan, untuk orang Marind khususnya yang beragama  Katolik paling banyak di Kimaam. Satu kampung masih bisa dapat 100 persen, beda dengan kampung serta distrik lain.

“Semoga ini menjadi catatan untuk relung hati kita masing-masing,” pintanya mengingatkan.

Penulis : Frans Kobun

Editor   : Frans Kobun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *