Merauke, Suryapapua.com– Sukacita dialami dan dirasakan umat di SP-7, Kampug Hidup Baru, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke. Betapa tidak, disaat syukuran imam baru RD Frasiskus Xaverius Tola Bolilera Selasa 8 Maret 2022, hadir juga Uskup Agung Merauke, Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC. Sekaligus memberikan sambutan serta rama-tamah bersama keluarga.
Kedatangan Uskup Mandagi, disambut tarian Lamaholot dan pengalungan selendang, lalu diarak masuk ke dalam tenda.
Dalam sambutanya, Uskup Mandagi menyampaikan proficiat kepada Pastor Fery, panggilan akrabnya yang telah ditahbiskan bersama tiga imam lainnya Sabtu 5 Maret 2022 lalu.
“Saya menyampaikan terimakasih serta proficiat kepada orangtua imam, Bapak Martinus Bolilera dan Ibu Katharina Tukan. Karena telah lahir seorang imam dari keluarga yang baik. Meski hidup sederhana, namun di keluarga ini, selalu ada iman serta doa, sehingga bisa melahirkan seorang imam,” ujarnya.
“Sekali lagi terimakasih. Tuhan Yesus sayang kalian, karena telah melahirkan seorang pelayan umat. Juga kepada umat di SP-7, Kampung Hidup Baru, lantaran iman kalian kuat memberikan sumbangan panggilan kepada dua imam sekaligus. Apalagi sudah 36 tahun baru lahir dua imam disini,” katanya.
Dengan telah adanya imam baru yang ditahbiskan, diharapkan kedepan ada banyak Pastor Fery lain yang lahir dari SP-7. “Saya sudah buka seminari KPA dan lain-lain. Semoga banyak anak datang melanjutkann pendidikan,” pintanya.
Jika kemudian nanti tak semua menjadi imam, tidak apalah. Tetapi pendidikan menjadi sangat penting dan utama. Sebagaimana disampaikan Tokoh Afrika Selatan, Nelsoin Mandela, “Kalau kita ingin terjadi perubahan, maka hanya lewat pendidikan.”
Ketika pendidikan diabaikan atau dinomor-duakan, jelas Uskup Mandagi, kehidupan akan begitu-begitu terus. Banyak yang tak terdidik akan mabuk-mabukan serta membuat kejahatan.
Lalu, lanjut Uskup, kalau ingin menguasai masa depan, perlu pendidikan. Sehingga kalian tak dikuasai orang lain. Catatan ini agar perlu diingat dan digarisbawahi orangtua.
Ketua Lamaholot Kabupaten Merauke, Paulus Peka Hayon dalam sambutannya juga menguraikan sedikit perjalanan hidup membiara Pastor Fery Bolilera.
“Sebelum ke Seminari Pastor Bonus Merauke beberapa tahun silam, kami berdoa bersama di rumah orangtuanya. Selesai berdoa, saya berpesan agar tak boleh pulang. Itu artinya bahwa cita-cita harus tercapai terlebih dahulu,” ungkapnya.
Namun seminggu kemudian, Pastor Fery Bolilera pulang ke rumah. Setelah mendapat nasehat dari kedua orangtua tercinta, akhirnya ia kembali lagi ke seminari melanjutkan pendidikan hingga akhirnya ditahbiskan beberapa waktu lalu oleh Uskup Agung Merauke, Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC.
Dalam kesempatan itu, Peka Hayon menyampaikan terimakasih kepada Uskup Mandagi yang telah memberikan keputusan hingga Diakon Fery ditahbiskan menjadi imam di wilayah Keuskupan Agung Merauke.
“Saya berterimakasih kepada para pastor, frater, bruder serta suster dalam mendidik serta memberikan petunjuk ketika dia (Pastor Fery;red) mengalami problem dalam perjalanan panggilannya,” katanya.
Ucapan terimakasih juga kepada semua pihak yang telah berkontribusi dan secara sukarela dari sedikit yang dimiliki menyumbang untuk misa perdana Pastor Fery. “Kami tak bisa membalasnya, namun Tuhan akan memberikan rahmat melalui aktivitas sehari-hari,” ujarnya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun