Merauke, Suryapapua.com– Sehubungan dengan surat edaran Bupati Merauke, Romanus Mbaraka yang diterbitkan, menyikapi permintaan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) agar hari Sabtu, anak didik dari tingkat TK, SD, SMP hingga SMA/SMK diliburkan, mendapat reaksi atau tanggapan orangtua.
Salah satunya datang dari orangtua murid di SD Yayasan Pendidikan Persekolahan Katolik (YPPK) St. Agustinus Bambu Pemali (Bampel) atas nama Rekianus Samkakai.
Menurutnya, sesuai edaran Bupati Merauke, kegiatan belajar mengajar bagi anak-anak berlangsung dari Senin-Jumat. Sedangkan hari Sabtu anak didik diliburkan.
“Memang dalam surat itu dijelaskan, untuk pengaturan jam belajar dari Senin-Jumat, diserahkan kepada pihak sekolah,” ungkapnya.
Namun demikian, lanjut Rekianus yang juga Kepala Badan Perbatasan Kabupaten Merauke itu, berharap agar pihak sekolah dapat mengatur penambahan jam belajar setiap hari secara baik baik dengan tetap memperhatikan kondisi serta situasi anak didik.

Intinya, menurut dia, sekolah mengambil langkah terbaik untuk anak didik di masing-masing sekolah.
“Jadi, penambahan jam belajar, perlu disesuaikan kondisi anak. Jangan sampai proses belajar mengajar terlalu lama, anak menjadi jenuh dan tak menerima pelajaran dengan baik. Perlu langkah tepat dipikirkan baik pihak sekolah,” katanya.
“Lalu saya minta penerapan untuk penambahan jam belajar, berlaku untuk semua sekolah baik swasta maupun negeri,” pintanya.
Disinggung soal surat edaran Bupati Merauke, Rekianus mengaku, sebagai orangtua mendukung. Karena apa yang diterbitkan bupati, setelah ada permintaan para guru melalui wadah organisasi PGRI.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun
Sudah pernah berjalan byk ortu yg mendukung utk sd dan smp, jdi sekolah harus duduk bersama dg komite ttg 5hri sekolah sy mnghimbau tetap 6 hari sklh
Ralat utk 5hari sklah byk ortu krg mendukung ksihan ank yg ekonominya krg kalau ada makan gratis silahkan duduk dg komite