Boven Digoel, Suryapapua.com– Sekelompok masyarakat melakukan aksi pemalangan terhadap pintu ruangan kerja Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Boven Digoel.
Pemalangan itu sebagai buntut penolakan terhadap Dirut RSUD baru yang dilantik Bupati Boven Digoel, Hengky Yaluwo beberapa waktu lalu.
Kapolres Boven Digoel, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) I Komang Budiarta saat dihubungi melalui ponselnya Selasa (30/8) membenarkannya. “Betul ada aksi pemalangan sekelompok orang terhadap pintu masuk ruangan kerja Dirut RSUD Senin 29 Agustus 2022,” ungkapnya.
Aksi pemalangan tersebut, menurutnya, bukan oleh tenaga medis di rumah sakit teta[I dari luar. Sejauh ini tak ada dampak terhadap pelayanan kesehatan kepada pasien.
Dikatakan, informasi yang diterima dari anggota, aksi pemalangan diduga kuat diback up oleh dr. Novi. Karena bersangkutan menyuplai akomodasi kepada sekelompok orang tersebut.
“Novi adalah dokter yang juga bertugas di RSUD Boven Digoel. Untuk memastikan apakah ada keterlibatannya, kami panggil bersama coordinator aksi untuk didengar keterangan,” ungkap Kapolres.
Diakui palang belum dibuka, karena pihak-pihak terkait baru akan dimintai keterangan. “Ya, setelah didengar keterangan dan dibicarakan, akan dibuka,” katanya.
Kapolres membantah pemalangan tak terkait dengan dana covid-19 di rumah sakit. Itu semata-mata akibat penolakan terhadap kehadiran Dirut RSUD yang baru setelah dilantik Bupati Yaluwo.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun