Merauke, Suryapapua.com– Inilah kebiasaan masyarakat Merauke yang ‘malas tahu.’ Tanpa memikirkan dampak saat musim hujan datang, sampah kering termasuk botol dibuang sembarangan.
Disaat musim hujan seperti begini, sampah akan‘tabuang’ disana sini, terutama di pintu saluran air. Akibatnya, saluran tersumbat dan banjir otomatis tak leluasa mengalir. Sehingga tak mengherankan ketika akan meluap ke badan jalan maupun perumahan.
Disitulah masyarakat ramai-ramai berteriak mempersalahkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merauke. Padahal setiap orang mesti mengintropeksi diri.
Dari pantauan Surya Papua Sabtu (18/12) di Jalan Prajurit, Kelurahan Mandala, tepatnya di belakang Kantor Dinas Perhubungan Merauke, puluhan petugas sedang bahu membahu menggunakan besi serta peralatan lain, mengangkat sampah yang lebih didominasi botol.
Terlihat belasan kantong plastik besar dan karung, telah terisi sampah-sampah dari saluran untuk diangkut dengan mobil, sekaligus dibuang ke tempat penampungan sementara (TPA).
Salah seorang petugas yang meminta namanya tak ditulis mengaku banyak sekali sampah tersumbat di saluran air. Sehingga banjir tak leluasa mengalir saat hujan deras datang.
“Ya, banjirnya akan berputar tak mengalir seperti biasa. Dampakya sudah pasti terjadi luapan ke jalan maupun perumahan warga,” ungkapnya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun