Merauke, Suryapapua.com– Bupati Merauke, Romanus Mbaraka mengungkapkan, sehubungan penembakan nelayan KMN Kevin, Sugeng dan penyanderaan 13 anak buah kapal (ABK) serta dua kapal oleh tentara Papua Nugini (PNG), pihaknya telah menginstruksikan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan setempat agar mengumpulkan pengurus, pemilik kapal dan nelayan agar dilakukan pertemuan bersama.
“Dalam beberapa hari kedepan sudah dilakukan pertemuan untuk membicarakan persoalan tersebut. Juga mengingatkan pemilik kapal agar nahkoda bersama anak buah kapal saat melaut tak keluar dari perairan Indonesia,” ungkap Bupati Mbaraka kepada sejumlah wartawan, kemarin.
Bupati Mbaraka mengaku, meskipun telah mendapatkan laporan secara resmi dari wakil bupati, H. Riduwan sehubungan kasus dimaksud, namun pertemuan wajib dilakukan.
Dikatakan, selama ini telah ada komitmen pemerintah bahwa dilarang keras melewati batas negara saat melakukan aktivitas pencarian ikan. Karena nanti dianggap pencuri dan telah melakukan illegal fishing.
“Memang kasus tersebut adalah kelalaian kita. Lalu ini juga bukan baru pertama, tetapi sudah berulang kali. Selain di laut, ada saudara kita menyeberang darat berburu, motornya dibakar, dipukul,” katanya.
Dengan kasus yang terjadi, pinta Bupati Mbaraka, agar menjadi proses pembelajaran. “Saya minta agar tak terulang lagi,” pintanya lagi.
Penulis : Frans Kobun
Penulis : Frans Kobun