Merauke, Suryapapua.com– Bupati Merauke, Romanus Mbaraka mengungkapkan, pelayanan kepada masyarakat di ruang kerjanya, akan terus berjalan sebagaimana biasa. Itu bertujuan agar apa yang ingin disampaikan langsung didengar.
“Sekali masuk, jumlahnya berkisar antara 20-30 orang. Lalu saya layani dengan penuh cinta,” ungkap Bupati Mbaraka saat ditemui Surya Papua dikediamannya Sabtu (9/4).
Dikatakan, ada berbagai hal diutarakan saat pelayanan satu persatu di ruang kerja. Misalnya meminta bantuan tiket atau pengobatan serta kesehatan, juga sebatas konsultasi.
Kalau masyarakat membutuhkan pelayanan tiket, berobat dan lain-lain birokrasinya diatur agar tak panjang atau berbelit belit. Managemen di pemerintahan harus diperbaiki.
“Uang tiket dilayani di Bagian Umum Setda Merauke, sementara pendidikan di bagian Kesra, khusus bantuan tak terencana. Lalu kesehatan di Badan Keuangan dan Aset Daerah,” katanya.
Jadi, tegasnya, prosedur perlahan dipangkas. Sehingga hari ini begitu turun dispo bupati, besoknya sudah data diproses keuangannya sesuai permintaan masing-masing warga.
Lebih lanjut Bupati Mbaraka menjelaskan, terkadang masyarakat yang datang di kantor bupati menunggu berjam-jam hanya sebatas konsultasi. Meski begitu, ada kebijakan dambil. Dimana kalau mereka tunggu terlalu lama, pemerintah menyiapkan makan siang.
“Ya ini juga amanah serta amanat dari perutusan yang Tuhan berikan kepada saya. Karena saya menyadari, saya orang tak mampu dan dari pedalaman, sehingga harus memberikan pelayanan secara total kepada rakyat,” ungkapnya.
Tuhan Yesus, lanjut Bupati Mbarakan, memberikan banyak berkat termasuk dalam kariernya sebagai seorang aparatur sipil negara (ASN) dan telah menempati sejumlah jabatan kepala dinas hingga bupati.
“Setelah tak terpilih lima tahun jadi bupati, Tuhan memakai saya lagi periode sekarang. Saya selalu yakin- percaya kepada Tuhan Yesus dan injilnya. Kalau DIA sudah angkat, siapaun tak bisa menurunkannya,” kata bupati.
Olehnya, amanat perutusan pelayanan dengan penuh cinta, menjadi pedoman hidup dalam jabatan yang diemban sekarang.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun