Muspas Kevikepan Merauke Dilaksanakan, Diikuti Perwakilan 9 Paroki

Laporan Utama665 views

Merauke, Suryapapua.com– Musyawarah Pastoral (Muspas) Kevikepan Merauke dilaksanakan di Gereja Katolik Kristus Raja Mopah Lama yang diikuti  perwakilan dari sembilan paroki,  para pastor, tarekat religius, kelompok kategorial serta tokoh awam Katolik lain.

Vikaris Episcopal  (Vikep) Kevikepan Merauke, Pastor Yohanes Kandam, Pr kepada Surya Papua Jumat (25/3) menjelaskan,  pelaksanaan Muspas itu, tidak lain  menyusun  program pastoral untuk kegiatan kehidupan menggereja di wilayah Kevikepan Merauke.

Dikatakan, semua program yang  disusun, akan didiskusikan serta dibahas  secara bersama sama dengan perwakilan  masing-masing  paroki, sekaligus dirumuskan untuk nantinya dilaksanakan.

Sementara Ketua Dewan Paroki Kristus Raja Mopah Lama, Daniel Taraneno mengharapkan agar  pembahasan program kerja gereja, tepat sasaran khususnya kepada umat di  setiap paroki.

Dari hasil Musyawarah Pastoral (Muspas), jelas Taraneno, akan diturunkan ke masing-masing paroki dan juga dewan pastoral serta umat.

Suasana pelaksanaan Muspas yang sedang berlangsung – Surya Papua/Yulianus Bwariat
Suasana pelaksanaan Muspas yang sedang berlangsung – Surya Papua/Yulianus Bwariat

Jadi, lanjut dia, program yang dibahas lebih mengarah kepada bagaimana  pengembangan dan pemberdayaan umat, sekaligus membangun iman umat itu sendiri.

“Intinya musyawarah tahunan ini,  membahas program-program kebutuhan umat di tiap paroki yang ada di wilayah Keuskupan Agung Merauke,” jelasnya.

Khusus di Paroki Kristus Raja Mopah, jelasnya,  secara perlahan membuka diri dengan kemandirian yang ada melalui pastor paroki dan juga dewan  pastoral. “Kami secara bersama-sama  menggerakan lokomotif umat  untuk ikut berartisipasi nanti,”  ungkapnya.

Dari kegiatan yang  diselenggarakan, menurutnya, diharapkan dapat memberikan rangsangan positif  kepada umat  agar secara bersama-sama berpartisipasi dalam pengembangan di masing-masing  paroki.

Penulis : Yulianus Bwariat

Editor   : Frans Kobun

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *