Merauke, Suryapapua.com– Viralnya video sehubungan dugaan penolakan pelayanan oleh tenaga medis di RS AL Lantamal XI terhadap pasien Adriana Mahuze, anak Marind-Papua (pemilik negeri ini), hingga meninggal di atas mobil pikap saat tiba di depan Instalasi gawat darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jumat (25/2), ikut disoroti Himpunan Mahasiswa Malind (HMM).
Saat ditemui wartawan Senin (28/2), Ketua HMM, Arnoldus Anda menegaskan, dengan tidak diberikan pertolongan pertama di RS AL, megakibatkan Adriana Mahuze meninggal dunia. “Bagi saya, itu akibat pelayanan rumah sakit yang kurang baik kepada masyarakat,” ungkapnya.
Dengan meninggalnya Adriana, siswi Kelas III SDN 3 Merauke itu, dapat memperlihatkan kepada masyarakat, terutama orang asli Papua (OAP) kalau pelayanan kesehatan tak sesuai harapan.
“Bagi saya meninggalnya Adriana adalah murni kesalahan managemen RS AL yang tidak memberikan perhatian pelayanan kepada orang asli Papua (OAP),” kritiknya.
Arnold meminta kepada Bupati Merauke, Romanus Mbaraka serta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) agar menseriusi persoalan ini. Karena yang meninggal adalah anak Marind.
Ditegaskan, jika kasus tersebut melanggar hukum, wajib diproses petugas yang menjalankan tugas malam itu. Sehingga ada kepuasan bagi OAP –khususnya asli Marind.
“Ya dengan diproses secara hukum, tentu masyarakat percaya kalau managemen RS AL seriusi kasus dimaksud,” ujarnya.
Ditambahkan, setelah mencuatnya kasus tersebut, banyak warga mengeluhkan pelayanan di RS AL selama ini. Tentunya menjadi teguran keras agar managemen memperbaiki pelayanan ke depan.
Penulis : Yulianus Bwariat
Editor : Frans Kobun