Ketika Kepsek SMAN Kurik Tak Mampu Membendung Air Mata

Pendidikan723 views

Merauke, Suryapapua.com– Dari kegiatan turkam Bupati-Wakil Bupati Merauke, Romanus Mbaraka-H. Riduwan yang dilakukan pekan lalu, selain memberikan gambaran tentang perjalanan pemerintahan maupun kegiatan pembangunan yang sedang berjalan, juga membuka ruang dialog  bagi rakyat.

Dialog tersebut, tidak lain memberi kesempatan kepada rakyat menyampaikan berbagai persoalan yang dialami dan atau dirasakan selama ini, sekaligus diinventarisir untuk ditindaklanjuti. Apalagi saat turkam, hamper semua pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) diikutsertakan.

Sebagaimana pantauan Surya Papua, dalam dialog di salah satu kampung di Distrik Kurik, Kepala Sekolah SMA Negeri Kurik, Frans Lukanus Liptiay juga diberi kesempatan  berbicara sekaligus menyampaikan kesulitan yang tengah dihadapi anak didiknya.

Frans menjelaskan, di sekolah itu, telah ada asrama putra dan putri Marind  dengan kapasitas 10 kamar dan bisa menampung 20 orang. Bangunan dimaksud bersumber dari anggaran dana alokasi khusus (DAK).

“Memang satu asrama belum selesai, karena lnstalasi listrik pun belum dipasang, termasuk penyerahan kunci. Namun saya memaksakan anak-anak Marind harus tinggal. Sehingga bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar setiap hari, mengingat mereka datang dari kampung-kampung terjauh,” ungkapnya.

“Anak anak ini kalau kita dengar kelemahannya, semua sudah tahu, apalagi dilihat secara langsung. Tetapi anugerah Tuhan akan menutup mereka punya kelemahan,” katanya.

Setelah berbicara demikian, Frans meminta kepada Bupati Mbaraka agar anak-anak Marind ditolong. “Bapak bupati tolong lihat dan perhatikan mereka,” katanya sambil meneteskan air mata.

Melihat itu, Bupati Mbaraka tak menunggu lama. Seketika juga  menanyakan apa yang bisa dibantu. Lalu Frans mengatakan, di depan asrama, ada halaman. Jadi kalau bisa dibantu dana untuk pengerjaan  lapangan bola voley dan basket.

“Terus terang, saya tak bisa memaksanakan anak-anak Marind belajar computer. Langkah awal adalah memberikan kesempatan kepada mereka dalam bidang olahraga terlebih dahulu,” ujarnya.

Mendengar adanya permintaan itu, Bupati Mbaraka menanyakan berapa biaya, lalu dijawab Frans kurang lebih Rp 80 juta. “Saya sudah menyiapkan proposal,” ujarnya.

Seketika, bupati memerintahkan Kepala Bagian (Kabag) Umum Setda Merauke, Wister Hutapea segera mencairkan dana senilai RP 80 dan diserahkan kepada Kepsek SMAN Kurik.

Penulis : Frans Kobun

Editor   : Frans Kobun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *