Merauke, Suryapapua.com– Kelompok Tani Hortikultura Maju Makmur, Kampung Marga Mulya, Distrik Semangga, Kabupaten Merauke bekerjasama dengan PT Aditya Sentana Agro mempromosikan tanaman holtikultra kepada Dinas Pertanian dan Holtikultura serta Kodim 1707 serta Polres Merauke.
Sejumlah tanaman holtikultura yang ditanam dan dikembangkan yakni tomat, kacang panjang, cabai, cabai merah red king serta sejumlah bibit lain.
Manager PT Aditya Sentana Aro Area Sulawesi dan Papua Dadang MIsbahuddin kepada wartawan , kemarin menjelaskan, banyak tanaman holtikultura ditanam dengan usia 30-40 masa tanam yang tumbuh subur dan berukuran lebih besar dari ukuran standard.
“Ibu Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura, Ratna Nauce juga hadir dalam penanaman aneka tanaman dimaksud, sekaligus ikut menanam bibit cabai merah red king yang didatangkan dari Matahari Seed perusahan tersebut yang berkantor di Malang,” ujarnya.
Matahari Seed, jelasnya, selalu mendukung petani di bidang hortikultura sekaligus mendampingi secara teknis budidaya agar hasilnya lebih maksimal.
“Hampir semua bibit kami adalah produk unggulan yang telah diuji ketahanannya dari hama penyakit, salah satunya cabai red king yang panjangnya mencapai 23 centimeter,” ungkapnya.
Dadan mengakui, seluruh wilayah di Kabupaten Merauke telah menggunakan bibit dari Matahari Seed. Namun disatu sisi, perusahaan tetap melakukan pendampingan agar petani mendapatlan hasil maksimal.
“Kami sudah melakukan pendampingan kurang lebih tujuh tahun. Lalu saya melihat petani ini sangat antusias sekali khususnya tanaman palawija dan hortikultura,” ujarnya.
Diharapkan kelompok tani hortikultura yang didampingi, diberikan dukungan alat mesin tani, sehingga proses tanam dan pengolahan dapat lebih cepat dan hasilnya memuaskan.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Merauke, Ratna Lauce mengatakan, pemerintah setempat sangat mengapresiasi dan mendukung penuh kepada para petani yang sungguh-sungguh mengembangkan tanaman holtikultura.
Bentuk dukungan yang nantinya diberikan pemerintah, jelas Ratna, disesuaikan kebutuhan para petani.
“Nanti disesuaikan kebutuhan dan komoditi apa yang ingin dikembangkan, juga alsintannya. Sehingga dapat dilengkapi secara bertahap,” katanya.
Penulis : Yulianus Bwariat
Editor : Frans Kobun