Merauke, Suryapapua.com– “Saya, Frans Kobun, jurnalis media online Suryapapua.com menyampaikan permohonan maaf kepada Kepala Sekolah SDN Wanam, Kampung Wogikel, Distrik Ilwayab, Kabupaten Merauke, Ibu Sebastiana Kahol bersama seluruh guru di SDN Wanam, sehubungan tulisan yang saya publikasikan dengan judul ‘ Prajurit TNI Turun Tangan Mengajar, Dimanakah Gurunya? Ini Fakta di SDN Wanam beberapa hari lalu. Padahal, judul tulisan itu tidak benar. Kenyataanya, menurut Kepsek, para guru selalu ada di tempat tugas.”
Saat telpon whatsApp dengan Kepsek serta para guru SDN Wanam, Senin (29/04/2024), “Saya menyampaikan permohonan maaf secara langsung, sekaligus menaikkan dalam tulisan.”
Meresponi itu, Kepsek SDN Wanam, Sebastiana Kahol menegaskan, para guru telah melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya di sekolah dengan baik setiap hari.
“Saya bersama para guru meminta Bapak Wartawan Surya Papua, harus menulis pemulihan nama baik kami SDN Wanam,” pintanya.
Selain itu, lanjut Kahol, menyampaikan permohonan maaf melalui tulisan. “Kenapa, karena nama baik saya bersama guru-guru di SDN Wanam, sudah rusak di medianya bapak,” ungkapnya.
Sehubungan dengan tulisan tersebut, demikian Kahol, pihaknya telah menyampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Merauke, Stefanus Kapasiang serta Kepala Bidang Tenaga Kependidikan yang menyatakan, guru-guru di SDN Wanam selalu berada di tempat tugas. Bahkan SDN wanam menjadi contoh untuk seluruh Pulau Kimaam.
“Sekali lagi kami minta bapak wartawan menyampaikan permohonan maaf kepada para guru di SDN Wanam bahwa judul tulusan itu tidak benar. Ingat, saya punya guru sangat banyak dan selalu berada di tempat melaksanakan tugas mendidik anak-anak . Bahkan karena rasa kemanusiaan, saya menitipkan guru saya ke sekolah-sekolah yayasan,” katanya.
“Bapak sudah tulis dengan tangan, pikiran dan perasaan yang dituangkan dalam tulisan, sehingga saya minta bapak menyampaikan permohonaan maaf kepada guru guru di SDN Wanam, secara tertulis pula,” pintanya lagi.
Hal serupa disampaikan salah seorang guru di SDN Wanam. “Kami setuju dan sangat berharap adanya permintaan maaf dari pembuat berita. Karena kami di kampung telah melaksanakan tugas dengan baik. Kami menjadi korban dari tulisan itu,” ujarnya.
Realita sesungguhnya, masih menurut guru itu, para guru SDN Wanam selalu berada di tempat tugas. “Kami tuntut kepada wartawan bahwa berita yang ditulis itu tidak benar,” tegasnya.
Dia meminta secepatnya ada berita terbaru yang menjelaskan bahwa berita sebelumnya kalau SDN Wanam tak ada gurunya, itu tidak benar.
“Kami berikan waktu 2×24 jam, permohonan maaf disampaikan. Karena sudah ter-update dan tersiar kemana-mana. Tolong pemulihan nama baik kami, karena jaman sekarang ini penyebaran media sudah luas,” ungkapnya.
“Menanggapi semua permintaan Kepsek serta para guru di SDN Wanam, saya menindaklanjuti dengan menyampaikan permohonan maaf secara tertulis di media kami Surya Papua yang dinaikkan pada hari ini Senin 29 April 2024.”
(***)