Merauke, Suryapapua.com– Vikaris Jendral (Vikjen) Keuskupan Agung Merauke, Pastor Hengky Kariwop, MSC angkat bicara sehubungan dengan judi togel yang sedang marak dalam wilayah kota, bahkan telah meramba hingga kampung lokal orang asli Papua (OAP) belakangan ini.
“Judi termasuk penyakit di tengah masyarakat, selain minuman keras (miras). Sesungguhnya masyarakat kecil tak mengetahui judi togel, karena mereka hanya pengguna. Sementara yang punya kepentingan besar adalah pebisnis,” tegas Pastor Hengky diruang kerjanya Jumat (25/2).
Dengan maraknya togel yang dijual bebas, masyarakat kecil yang mendapatkan uang dari kerja kerasnya, tak menggunakan untuk membeli kebutuhan hidup dalam keluarga. Karena iming-iming uang dari togel besar didapatkan ketika keberuntungan berpihak kepadanya.
Sesuai pandangan Kristiani, jelas Pastor Hengky, tindakan yang merugikan banyak orang adalah dosa, apalagi itu terorganisir. “Anjuran saya agar kegiatan yang tidak menguntungkan, sebaiknya ditiadakan,” pintanya.
“Kami mewakili suara kenabian serta suara gereja dengan tegas menyatakan bahwa judi togel tak menyelamatkan banyak orang. Olehnya harus dihentikan dan atau ditutup,” tegasnya.
Pastor Hengky kembali mempertanyakan para pengambil kebijakan mulai dari gubernur, bupati, kapolres serta dandim, apakah sudah membahas sekaligus mendiskusikan persoalan judi togel ini atau tidak.
Dikatakan, demi keamanan masyarakat serta adilnya negara ini, harus ada tindakan konkret diambil. Dari situ baru ada pujian kepada pimpinan, karena keputusan diambil untuk kepentingan rakyat kecil.
“Saya kira Bupati Merauke, Romanus Mbaraka bisa megeluarkan instruksi bahwa judi togel tak boleh ‘dipelihara.’ Lalu tak membiarkan orang bebas menjual di kios atau tempat lain. Jika ada instruksi demikian, maka tugas kepolisian adalah mengeksekusi dengan melakukan penutupan,” ungkapnya.
Penulis : Yulianus Bwariat
Editor : Frans Kobun