Merauke, Suryapapua.com– Kurang lebih 150 mahasiswa Universitas Negeri Musamus (Unmus) melakukan aksi demonstrasi dengan mendatangi Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Merauke, sehubungan putusnya jaringan internet selama kurang lebih sebulan terakhir.
Dari pantauan Surya Papua Rabu (28/4), para mahasiswa membentangkan sejumlah spanduk yang isinya menekan managemen Telkom dan Telkomsel, terkait persoalan jaringan dimaksud.
“Kami meminta agar DPRD Merauke sebagai perpanjangan tangan rakyat, ikut memperjuangkan jaringan internet agar dapat atau segera normal kembali,” pinta Mario Mere, coordinator aksi.
Bagi Mario, putusnya jaringan internet di Kabupaten Merauke, bukan baru pertama kali, tetapi sudah pernah juga di tahun 2018 silam.
“Kita tahu bersama bahwa jaringan internet merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat,” ungkapnya.
Dia mengkritisi juga pemerintah, karena terlalu ambisi mengurus program strategis nasional. Namun lupa akan hal-hal kecil yang justru sangat dibutuhkan rakyat untuk menunjang berbagai aktivitas seperti jaringan internet.
“Kami mengultimatum managemen Telkom dan Telkomsel agar jaringan internet, tidak putus lagi. Harap ini yang terakhir kali, karena sangat menyusahkan banyak orang,” katanya.
Dalam aksi tersebut, sejumlah tuntutan disampaikan kelompok demonstran kepada Telkom maupun Telkomsel yakni penguatan jaringan internet, tambahan visat guna penguatan jaringan, tak mengulangi kesalahan sama (putus jaringan) dan terakhir kepastian kapan jaringan internet normal kembali.
Mereka mempertanyakan keberadaan kapal yang akan memperbaiki kabel optic putus di Tanjung Salak,Kimaam. Beredar khabar kalau kapalnya sedang berada di Papua Nugini (PNG) dan juga tanggal 5 Mei jaringan normal, namun ada yang sampaikan awal Juni normal.
“Jadi, kita mewakili rakyat bingung dengan beredarnya kesimpangsiuran informasi itu,” ungkapnya.
Kepala Teknik Telkom Cabang Merauke, Dion Samderubun mengaku, posisi kapal untuk perbaikan jaringan kaabel optic, sudah berada di Indonesia dan sedang menuju ke Batam, lalu berlayar ke Tanjung Pandan, Provinsi Bangka Belitung.
“Saya perlu menyampaikan bahwa posisi kapal untuk memperbaiki kabel optic putus, sudah di Batam. Selanjutnya akan menuju ke Tanjung Pandan dan berlayar ke Merauke,” beber Dion.
Dion mengaku, Telkom sedang berupaya mempercepat perbaikan kabel optik putus. “Ada tujuh kapal di seluruh dunia yang digunakan khusus memperbaiki kabel optic,” ujarnya.
Setelah dilakukan pemantauan, jelasnya, salah satu kapal pada posisi di Jepang, sehingga setelah dilakukan koordinasi dan komunikasi, langsung bergerak berlayar dari sana.
Khusus berkaitan dengan masalah kerugian pelanggan Indihome, menurutnya, managemen Telkom akan memberikan konpensasi.
Penulis : Yulianus Bwariat
Editor : Frans Kobun