Merauke, Suryapapua.com– Pelaksanaan lomba lari 10 kilometer menyedot perhatian berbagai kalangan. Betapa tidak, jumlah pendaftar yang mengikuti hajatan KONI Kabupaten Merauke itu mencapai 1.200 orang.
Pelaksanaan lari yang berlangsung tadi pagi Sabtu (1/10) pukul 06.00 WIT, dilepas secara resmi oleh Bupati Merauke, Romanus Mbaraka.
Para peserta pun telah menunjukkan kualitas larinya dengan mengambil rute dari Jalan Brawijaya lalu menuju jalan Pahlawan, Polder, Trikora, Ahmad Yani hingga finisih kembali di depan kantor bupati.
Persaingan ketat dan saling tempel-pun terjadi diantara peserta. Namun dewi fortuna berpihak kepada 20 peserta baik putra dan putri yang tembus lebih awal di garis finish.
Berikut nama-nama peserta kategori putra yang tembus garis finisih urutas 1-10. Anugerah (nomor 243) juara I, Sandi (342) juara II, Boby (338) juara III, Fikram (111) juara IV, Takdir (1077) juara V, Imanuel (107) juara VI, Ikasul (796) juara VII, Iswan (339) juara VIII, Wilhelmus (242) juara IX dan Petrus (113) juara X.
Sedangkan putri, Ananda Yolmen (nomor 23) juara I, Aksamina (14) juara II, Sabina (442) juara III, Adela (13) juara IV, Batyeba Sarah (25) juara V, Kawati (17) juara VI, Viktoria (31) juara VII, Fidelia (840) juara VIII , Widwina Sagita (62) juara IX dan Sarlota Saman (20) juara X.
Sementara total dana yang disiapkan panitia adalah Rp 34 juta. Dari jumlah itu, juara I baik putra dan putri masing-masing mendapatkan Rp 5 juta. Juara II (putra dan putri) masing-masing Rp 3,5 juta.
Lalu juara III Rp 2,5 juta dan juara IV 1,5 juta (masing-masing juga, putra-putri). Sementara juara V-X mendapatkan Rp 750.000 ( masing-masing baik putra dan putri).
Selain membawa uang tunai, para juarawan juga memboyong piala untuk dibawa pulang ke rumah.
Usai menyerahkan hadiah, Bupati Merauke, Romanus Mbaraka yang juga Ketua Umum KONI menyebut, potensi orang Merauke sangat luar biasa dalam bidang olahraga.
“Ternyata orang Merauke memiliki potensi luar biasa dalam berolahraga. Ada satu anak kelas 3 SD ikut lomba lari maraton dan saya langsung berikan hadiah secara spontan,” kata Bupati Mbaraka.
Dengan ivent dimaksud, sekaligus meningkatkan kesehatan masyarakat, juga mencari bibit-bibit pelari asli Papua Selatan yang berpotensi dibina dan dipersiapkan mengikuti ajang PON XXI pada tahun 2024 di Aceh.
Penulis : Yulianus Bwariat
Editor : Frans Kobun