Merauke, Suryapapua.com– Gelombang tinggi disertai angin kencang, berdampak terhadap aktivitas para nelayan untuk mencari nafkah di tengah laut demi ‘asap’ dapur keluarga.
Dengan situasi alam seperti begini, tentu para nelayan terpaksa memarkir perahu maupun kapalnya di pinggir pantai.
Dua nelayan di Lampu Satu, Kelurahan Samakai, Kabupaten Merauke, Anwar (35) dan Udin (40) mengaku, dengan kondisi gelombang yang mencapai kurang lebih 3 meter disertai angin kencang begini, aktivitas melaut terpaksa terhenti.
“Ya, kami pasrah saja. Mau bagaimana lagi. Terpaksa tidak bisa melakukan aktivitas melaut selama Januari hingga Pebruari, mengingat gelombang sangat tinggi,” ungkap Anwar kepada Surya Papua Rabu (29/12).
Untuk mengisi waktu sekarang, menurutnya, hanya bisa memperbaiki kapal atau perahu, juga jaring. Tidak ada kegiatan lain yang bisa dilakukan untuk mendapatkan sumber penghasilan.
“Kami sangat berharap sekiranya ada perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merauke berupa dana agar bisa menyambung hidup dalam satu-dua bulan kedepan,” pintanya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun