Dialog Dengan Kementerian Perdagangan RI, Bupati Bladib Gebze: Merauke Berlipat Ganda Potensi Alam

Pemerintahan35 views

Merauke, Suryapapua.com– Langkah, terobosan dan gerak cepat terus dilakukan Bupati Merauke, Yoseph Bladib Gebze selama beberapa hari berada di Jakarta.

Sejumlah kementerain disambangi dan atau didatangi, sekaligus berdialog  menyampaikan ‘segudang’ potensi yang  dimiliki Kabupaten Merauke mulai dari padi, ikan serta sejumlah potensi lain.

Hanya saja menjadi kendala adalah proses pemasaran yang belum maksimal, mengingat berbagai persoalan mulai dari topografi wilayah, transportasi serta hal lainnya.

Dari rilis yang diterima suryapapua.com Minggu (11/05/2025), Bupati Bladib Gebze menemui  sejumlah kementerian, salah satunya adalah Kemenrerian Perdagangan RI sekaligus berdialog bersama  Direktur Sarana Distribusi dan Logistik, Sri Sugiatmanto menyampaikan sejumlah hal penting.

“Kami bersyukur karena Merauke  mendapatkan perhatian luar biasa dari pemerintah pusat. Dimana menjadi salah satu kawasan sentral produksi pangan dari sekian program  yang sudah dijalankan Presiden RI, Prabowo Subianto,” ujarnya.

Saat ini, lanjut Bupati Bladib Gebze, tengah dijalankan pertanian terpadu. Jadi, tidak hanya komoditas padi, tetapi juga komoditas lain seperti perikanan, peternakan, dan beberapa komoditi  lain mulai dari jagung,  ubi kayu serta ubi jalar.

Berbicara tentang perikanan, menurutnya, sangat potensial  dan menjanjikan lantaran dari ikan serta hasil laut lainnya, menjadi primadona.

“Memang dulu ada salah satu perusahaan perikanan  cukup besar tetapi kemudian dibekukan izinnya oleh  Menteri Perikanan dan Kelautan, Susi Pujiastuti (saat itu). Padahal sudah memproduksi ikan kaleng sekaligus di eksport,” ungkapnya.

Hingga sekarang  belum bisa berproduksi lagi lantaran adanya larangan dimaksud, sehingga aktivitas penangkapan-pembelian ikan oleh perusahan belum berjalan.

Berikutnya soal komoditi padi. “Kami di Merauke sudah over produksi- swasembada sehingga  terjadi surplus  beras,” jelasnya.

Olehnya, perlu ada  arahan dari pemerintah pusat. Khusus target-target yang sudah ditetapkan  Kementerian Pertanian RI, sedang berjalan dari waktu ke waktu (optimalisasi lahan).

Dengan adanya surplus beras, demikian Bupati Bladib Gebze, agar tidak hanya dipasarkan di Merauke, tetapi juga wilayah Papua pada umumnya dan juga mungkin Maluku sampai ke Nusa Tenggara Timur (NTT).

Diakui kalau Merauke adalah kabupaten paling ujung timur NKRI dan terhubung langsung  Surabaya, lantaran  terdapat sejumlah kapal beroperasi langsung dari sini-berjalan lancar hingga harga komoditi atau barang di Merauke jauh lebih murah dibandingkan Jayapura.

Kedepannya perlu diaktifkan kembali tol laut. Sehingga perdagangan swasta dengan swasta  akan lebih bagus. Tujuannya agar beras  Merauke yang  sedang surplus sekarang,  dapat  diserap pasar luar.

Juga menjadi  target untuk memenuhi kebutuhan  beras bagi  wilayah Papua dan Maluku. “Saya sangat optimis dapat terpenuhi, lantaran hingga 2027, program optimalisasi lahan (cetak sawah) akan terus berjalan,” ujarnya.

Sehubungan dengan Bulog yang terus menyerap beras petani, tentunya ada keterbatasan kuota. Jadi, perlu adanya jalur perdagangan yang harus  dibuka untuk beberapa daerah.

“Kami sedang bangun komunikasi  dengan Kabupaten Mimika, Puncak Jaya, Pegunungan Bintang serta Jayawijaya, hanya saja persoalannya adalah alat transportasi,” katanya.

“Saat di Kementerian Perhubungan, kami coba menyampaika agar bisa diantisipasi atau disediakan jalur- jalur penerbangan, juga dari sisi perdagangan tentu juga kami mohon arahankira-kira apa yang harus dilakukan di daerah,” pintanya.

Dalam kesempatan itu, Bupati Bladib Gebze meminta perlu ada perhatian Kementerian Perdagangan RI terkait pasar-pasar lokal yang harus diciptakan di sentra-sentra produksi pangan khususnya beras.

Sehingga, jelasnya, orang  bertemu untuk bernegosiasi terkait  perdagangan  yang akan diciptakan antar kabupaten maupun antar provinsi di wilayah timur Indonesia khususnya di Papua dan Maluku.

Direktur Sarana Distribusi dan Logistik Kementerian Perdagangan RI, Sri Sugiatmanto dalam kesempatan tersebut mengungkapkan,   Merauke menjadi potensi  terkait program Presiden RI untuk  cetak sawah baru.

Merauke, menurutnya, sudah bisa swasembada beras dan juga pangan lainnya. Olehnya harus bisa dikirim keluar mendukung daerah sekitar yang membutuhkan.

“Ya, pada  tahun 2023-2024 pernah terjadi pengiriman beras dari Merauke ke NTT karena pada waktu itu terjadi kelangkaan pangan disana dengan menggunakan sarana tol laut,” tandasnya.

Tol laut sudah mempunyai trayek yang ditentukan Kementerian Perhubungan. Namun, untuk pendaftaran para pelaku usaha, menggunakan subsidi angkutan   melalui Kementerian Perdagangan- kerjasama Kementerian Perdagangan dengan Kementerian Perhubungan.

Selain itu, ada kebijakan  terkait  jembatan udara.  Ini  memang di operasionalkan di daerah Timur terutama Papua dan sudah berlaku di sejumlah kabupaten  dengan mengirimkan produk-produk pangan ke  pegunungan  seperti   Kabupaten Puncak Jaya serta daerah lain.

Terkait kebutuhan sarana perdagangan  seperti pasar,  tahun 2023- Merauke  mendapatkan pasar melalui usulan Pasar Mama-Mama Papua didanai menggunakan dana tugas  bantuan  maupun DAK  Direktorat Sarana Distribusi dan Politik .

Penulis : Frans Kobun

Editor   : Frans Kobun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *