Merauke, Suryapapua.com– Keuskupan Agung Merauke secara resmi telah memiliki tambahan empat imam baru yakni RD Yeremias Banusu, RD Fransiskus Xaverius Tola Bolilera, RD Herlan P Ulukyanan serta RD Avelinus Moat Simon.
Penambahan tersebut setelah Uskup Agung Merauke, Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC menahbiskan empat imam itu di Gereja St. Fransiskus Xaverius-Katedral Merauke Sabtu (5/3).
Dari pantauan Surya Papua, setelah keempat diakon diarak dari sejumlah titik dan diserahkan keluarga kepada Uskup Mandagi, dilanjutkan perarakan menuju ke dalam gereja.
Ribuan umat telah memadati gereja baik di dalam maupun diluar, guna mengikuti misa sekaligus pentahbisan keempat imam.
Setelah liturgi sabda ( bacaan injil), dilanjutkan liturgi tahbisan. Dimana keempat calon imam dipanggil namanya satu persatu dan menjawab, “saya hadir.” Sekaligus menyatakan kesediaan ditahbiskan.
Selanjutnya, Uskup menyapa umat serta keempat calon imam. Lalu mereka meminta doa restu keluarga.
Setelah dari itu, para calon imam meniarap di depan altar, sebagai ungkapan kerendahan hati dan penyerahan diri seraya memohon bantuan serta kekuatan dari Tuhan. Di saat bersamaan, umat dalam posisi berlutut, mengikuti litani para kudus.
Usai keempatnya bangun dari posisi tiarap, dilanjutkan penumpangan tangan, lalu doa tahbisan imam. Dilanjutkan pengenaan stola serta kasula kepada imam baru. Dari situ, Uskup Mandagi mengurapi tangan keempat imam.
Setelah itu, penyerahan piala serta patena, sekaligus salam damai oleh uskup bersama konselebran kepada keempat imam, sebagai tanda mereka diterima masuk ke dalam persekutuan atau kolegialitas para imam secara penuh.
Dalam sambutannya, Uskup Mandagi menyampaikan proficiat kepada keempat imam yang telah ditahbiskan. Terimakasih kepada umat, terutama panitia yang telah mempersiapkan segala sesuatu hingga pentahbisan boleh berjalan baik serta lancar.
Dalam kesempatan itu, Uskup Mandagi menitipkan beberapa pesan sesuai kata-kata Paus Fransiskus yakni seorang imam yang baik, harus dekat dengan Tuhan, Uskup, sesama Imam dan akhirnya dekat bersama umat. Jika salah satu elemen tak dijalankan, akan menjadi hancur dan tak bisa menjadi imam yang baik.
Lalu, demikian Uskup, Paus Benediktus mengatakan, terdapat tiga pilar yang bisa membuat para imam bertahan dalam imamatnya yakni pertama doa, dimana Imam tak berjalan kesana-kemari tetapi harus berdoa.
Kedua, firman (membaca Kitab Suci). Terakhir menjadi manusia ekaristi. Dimana harus rajin melaksanakan ekaristi dan tidak pemalas. “Tak boleh tidur terus, karena jangan sampai umat datang membangunkan. Jadi haruslah menjadi imam yang baik,” pintanya.
Penulis : Frans Kobun
Editor : Frans Kobun