Merauke, Suryapapua.com– Ana Emap, satu dari sekian mama-mama Papua yang tiada hentinya ‘membanting’ tulang mengais rezeki. Saban hari tanpa mengenal kata lelah, menggelar sejumlah dagangannya seperti sapu lidi, mangga serta siput diatas lapak di Jalan Nowari, Kelurahan Karang Indah, Kabupaten Merauke.
Aktivitasnya itu, tidak lain agar bisa mendapatkan sesen, sekaligus bisa menopang hidup dalam keluarga, terutama anak-anak. Apalagi mama ini menjadi satu-satunya sebagai tulang punggung keluarga.
Saat ditemui Surya Papua Rabu (15/12), Mama Ana mengaku sudah 15 tahun berjualan. “Memang selama masa pandemic covid-19, pendapatan yang didapatkan menurun, karena pembeli hampir tak ada,” ujarnya.
Diakui pernah mendapat banntuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merauke, hanya baru sekali. “Memang banyak dari dinas datang melakukan pendataan sekaligus menjanjikan akan ada bantuan, tetapi sampai hari ini tak kunjung realisasi,” ungkapnya.
Mama Ana mengaku dalam sehari, bisa mendapatkan uang Rp 100.000 dari hasil penjualan. “Bahan jualan saya tidak banyak dan itu semua berasal dari kebun,” katanya dan menambahkan dengan pedapatan itu bisa menghidupi tiga anak.
Meski masih menaruh harapan adanya bantuan pemerintah, namun ia tak teralu banyak berharap. Lebih baik seadanya, namun bisa mendapatkan sesen untuk kebutuhan di rumah.
Penulis : Yulianus Bwariat
Editor : Frans Kobun