113 Mahasiswa STIA Karya Dharma Merauke Diwisuda

Pendidikan601 views

Merauke, Suryapapua.com– Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Karya Dharma Merauke  mewisuda 113 mahasiswa-mahasiswi angkatan  XXXVII yang telah menyelesaikan studinya di perguruan tinggi swasta tersebut.

Pelaksanaan wisuda di auditorium kantor bupati Sabtu (26/3) itu berlangsung mulai pukul 14.00 WIT yang dihadiri Bupati Merauke, Romanus Mbaraka serta tamu-undangan lain.

Selain itu,  juga Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi  (LLDIKTI)  Wilayah  XIV Papua dan Papua Barat, Surya Samuel Mofu, Ketua STIA Karya Dharma Merauke, Herman C Rumlus, senat,  civitas akademik  baik para dosen maupun  pegawai di lingkungan kampus.

Dari pantauan Surya Papua,  sejumlah mata acara dilangsungkan, salah satunya adalah pemindahan tali kucir toga dari kiri ke kanan oleh Ketua STIA Karya Dharma Merauke, setelah satu  persatu calon wisudawan  dibaca namanya , lalu melangkah maju ke ke depan.

Satu mata acara yang tak kalah penting dan sudah  menjadi tradisi unik yang selalu dilakukan STIA Karya Dharma  saat pelaksanaan wisuda adalah  menghamburkan  beras kepada para wisudawan yang dilakukan Ketua STIA Karya Dharma Merauke bersama senat maupun Kepala LL-DIKTI.

Dalam laporannya, Ketua STIA Karya Dharma Merauke, Herman C Rumlus mengatakan, perguruan tinggi ini adalah tertua di Kabupaten Merauke  dibawah kepemilikan Korpri yang berdiri 1984 silam.  Dalam perjalananya, tepatnya di tahun 2016,  STIA Karya Dharma mendapatkan akreditasi .

Ketua STIA Karya Dharma Merauke, Herman C Rumlus sedang memindahkan tali kucir toga seorang wisudawan – Surya Papua/Frans Kobun
Ketua STIA Karya Dharma Merauke, Herman C Rumlus sedang memindahkan tali kucir toga seorang wisudawan – Surya Papua/Frans Kobun

Sementara jumlah mahasiswa-mahasiswi yang aktif kuliah sampai sekarang adalah  256 . Proses perkuliahan berlangsung pagi dan sore hari.  Sedangkan tenaga dosen baik tetap maupun tidak tetap sebanyak 37 orang.

Hingga tahun ini, sebanyak 2912 alumni yang telah selesai dari STIA Karya Dharma dan sedang bekerja di berbagai lembaga  swasta maupun pemerintahan.

Kedepan, jelas Rumlus,  STIA Karya Dharma merencanakan  penambahan program studi, laboratorium dan fasilitas pendukung lain.

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi  (LL-DIKTI)  Wilayah  XIV Papua dan Papua Barat, Surya Samuel Mofu dalam sambutannya mengatakan, kalian (wisudawan;red)  bisa mengelola perhatian dan kualitas selama kuliah, sehingga  hari  ini diwisuda sekaligus resmi menyandang gelar sarjana.

“Saya berdoa agar semua lulusan STIA Karya Dharma Merauke, mendapatkan pekerjaan sesuai harapan dan cita-cita.  Lalu kita semua  diberkati Tuhan untuk terus membawa pembaharuan bagi  Tanah Papua agar selalu damai,” ujarnya.

Dengan  gelar yang diraih para wisudawan, lanjut Mofu, akan membawa kontribusi signifikan bagi perkembangan dunia, khusus  daerah tercinta Merauke serta tiga kabupaten lain di Selatan Papua.

Terimakasih kepada Ketua STIA Karya Dharma Merauke atas kepatuhannya memenuhi standard nasional pendidikan tinggi di negara ini. Sehingga dapat menyelenggarakan wisuda.  Perlu diingat  bahwa ketika perguruan tinggi swasta (PTS) melaksanakan wisuda, berarti dinyatakan berkualitas, termasuk STIA.

Selain itu,  ucapan terimakasih kepada yayasan yang memberikan dukungan terhadap pengelolaan STIA Karya Dharma Merauke.  “Harapan saya, STIA yang telah berusia 37 tahun, agar kedepannya,  status dinaikkan menjadi institut atau universitas . Sehingga di Merauke memiliki dua universitas, selain Unmus,” pintanya.

LL-DIKTI, jelas Mofu, siap memberikan dukungan terhadap pengembangan lembaga pendidikan  dimaksud untuk merubah status dari sekolah tinggi ke istitut atau universitas di masa  akan datang.

Untuk meningkatkan atau merubah status itu, perlu bangun kerjasama dengan pemerintah serta berbagai mitra lain. Karena yang kuliah di STIA, tidak hanya mahasiswa Merauke, tetapi juga dari Kabupaten Boven Digoel, Mappi serta Asmat.

“Terimakasih lagi  atas dukungan serta support semua pihak terutama orangtua sehingga hari ini anak-anaknya bisa diwisuda,” ujarnya.

“Para wisudawan harus mengucap syukur kepada Tuhan  karena telah menyelesaikan pendidikan dengan baik dan menyabet gelar sarjana. Sekaligus menatap kedepan mengaplikasikan ilmu yang telah diraih di bangku kuliah selama beberapa tahun,” katanya.

Ditambahkan, nama besar suatu perguruan tinggi, tidak menjamin kualitas lulusannya. Karena tak ada orang pintar dan bodok di dunia ini, tetapi yang ada hanya  dua jenis yakni sudah tahu dan belum tahu.

Penulis : Frans Kobun

Editor   : Frans Kobun

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *